Panen Raya Hasil Optimalisasi 22 Hektare Lahan Tidur di Moyudan Sleman
26 Sep 2024 14:46
SLEMAN - Ciptakan Swasembada Pangan, Polresta Sleman berkolaborasi dengan Pemkab Sleman dan Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) DIY melakukan panen raya di lahan tidur seluas 22 hektare di Gamplong IV, Sumberrahayu, Moyudan Sleman.
Program optimalisasi lahan tidur itu telah diawali dengan kegiatan penanaman padi pada Selasa (11/6/2024) lalu didasarkan atas penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertanian RI dan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 04/MoU/HK.220/M/04/2024 atau NK/20/IV/2024 tentang Sinergitas Tugas dan Fungsi pada Pembangunan Pertanian pada tanggal 25 April 2024 dalam rangka Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional.
Kapolresta Sleman Kombes Pol. Yuswanto Ardi, SH., SIK., M.Si menilai hasil panen lahan tidur ini sangat memuaskan.
"Ini sangat memuaskan panennya, di luar ekspektasi kita diperkirakan 6-7 ton tapi alhamdulillah berdasarkan hasil penghitungan itu ada 8,8 ton per hektare," katanya
Menurutnya, keberhasilan ini harus terus dijaga keberlangsungan dan terus untuk dikembangkan pengimplementasiannya sehingga bisa menjadi pilot projek di daerah lain.
Kapolresta berharap Pemkab Sleman dapat mengimplementasikan cara-cara pemanfaatan yang telah ada pada lokasi-lokasi yang lain. Sehingga dapat mengoptimalkan lahan-lahan pertanian yang ada.
Pasalnya menjaga ketahanan pangan nasional dan menjaga inflasi, kesejahteraan masyarakat dan ujungnya bisa menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Sementara itu Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, SE menjelaskan, program sinergitas pembangunan pertanian ini untuk mendukung Indonesia maju yang sudah berhasil dengan panen raya yang saat ini dilakukan.
"Program sinergi pembangunan pertanian untuk mendukung Indonesia Maju juga merupakan program kolaborasi antara Polresta Sleman, Pemkab Sleman, dengan Badan Standardisasi Instrumen," jelasnya.
Program sinergi tersebut dituangkan dalam kegiatan optimalisasi lahan tidur yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian khususnya komoditas beras. Komoditas ini merupakan komoditas yang turut andil inflasi di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Sleman.
Sebagai proyek percontohan, optimalisasi lahan tersebut telah dituangkan di Gamplong IV dengan luas 22 ha yang sebelumnya merupakan "lahan tidur" (tidak bisa ditanami). Lahan ini sebelumnya tidak dapat ditanam karena irigasi yang tidak lancar akibat penyempitan saluran yang rusak.
"Pembangunan gorong-gorong dan perbaikan saluran irigasi rusak dilakukan bekerja sama dengan Dinas PUP-ESDM DIY, agar irigasi yang terhubung dengan selokan Van Der Wick kembali lancar," urainya
"Kami mengupayakan ketersediaan air untuk mengairi sawah milik petani untuk memanfaatkan lahan tidur," tambahnya
"Untuk selanjutnya, petani agar bisa memanfaatkan lahan tersebut untuk pertanian secara berkelanjutan dan diupayakan untuk serempak dilaksanakan," pungkasnya.
Program optimalisasi lahan tidur itu telah diawali dengan kegiatan penanaman padi pada Selasa (11/6/2024) lalu didasarkan atas penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertanian RI dan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 04/MoU/HK.220/M/04/2024 atau NK/20/IV/2024 tentang Sinergitas Tugas dan Fungsi pada Pembangunan Pertanian pada tanggal 25 April 2024 dalam rangka Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional.
Kapolresta Sleman Kombes Pol. Yuswanto Ardi, SH., SIK., M.Si menilai hasil panen lahan tidur ini sangat memuaskan.
"Ini sangat memuaskan panennya, di luar ekspektasi kita diperkirakan 6-7 ton tapi alhamdulillah berdasarkan hasil penghitungan itu ada 8,8 ton per hektare," katanya
Menurutnya, keberhasilan ini harus terus dijaga keberlangsungan dan terus untuk dikembangkan pengimplementasiannya sehingga bisa menjadi pilot projek di daerah lain.
Kapolresta berharap Pemkab Sleman dapat mengimplementasikan cara-cara pemanfaatan yang telah ada pada lokasi-lokasi yang lain. Sehingga dapat mengoptimalkan lahan-lahan pertanian yang ada.
Pasalnya menjaga ketahanan pangan nasional dan menjaga inflasi, kesejahteraan masyarakat dan ujungnya bisa menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Sementara itu Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, SE menjelaskan, program sinergitas pembangunan pertanian ini untuk mendukung Indonesia maju yang sudah berhasil dengan panen raya yang saat ini dilakukan.
"Program sinergi pembangunan pertanian untuk mendukung Indonesia Maju juga merupakan program kolaborasi antara Polresta Sleman, Pemkab Sleman, dengan Badan Standardisasi Instrumen," jelasnya.
Program sinergi tersebut dituangkan dalam kegiatan optimalisasi lahan tidur yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian khususnya komoditas beras. Komoditas ini merupakan komoditas yang turut andil inflasi di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Sleman.
Sebagai proyek percontohan, optimalisasi lahan tersebut telah dituangkan di Gamplong IV dengan luas 22 ha yang sebelumnya merupakan "lahan tidur" (tidak bisa ditanami). Lahan ini sebelumnya tidak dapat ditanam karena irigasi yang tidak lancar akibat penyempitan saluran yang rusak.
"Pembangunan gorong-gorong dan perbaikan saluran irigasi rusak dilakukan bekerja sama dengan Dinas PUP-ESDM DIY, agar irigasi yang terhubung dengan selokan Van Der Wick kembali lancar," urainya
"Kami mengupayakan ketersediaan air untuk mengairi sawah milik petani untuk memanfaatkan lahan tidur," tambahnya
"Untuk selanjutnya, petani agar bisa memanfaatkan lahan tersebut untuk pertanian secara berkelanjutan dan diupayakan untuk serempak dilaksanakan," pungkasnya.
Tribrata News Terkait
Jangan lupa baca juga berita-berita online terkait di bawah ini