Polresta Sleman Mulai Operasi Patuh Progo 2024 untuk Tingkatkan Kedisiplinan Lalu Lintas
15 Jul 2024 15:04
jogja.tribratanews.com -Humas, Kepolisian Resor Kota Sleman resmi memulai Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi "Operasi Patuh Progo 2024" melalui apel gelar pasukan yang melibatkan 209 personel.
Apel dipimpin oleh Kapolresta Sleman Kombes Pol. Yuswanto Ardi, SH., SIK., M.Si di halaman Mapolresta Sleman, Senin 15 Juli 2024.
Operasi ini melibatkan gabungan personel dari berbagai unsur, termasuk TNI, Polri, Satpol PP, dan Dishub.
Operasi ini bertujuan meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas, terutama menjelang Pilkada serentak 2024. Tema operasi kali ini adalah "Tertib Berlalulintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas".
Kapolresta Sleman menyatakan bahwa jumlah kecelakaan lalu lintas (laka lantas) mengalami penurunan signifikan dari tahun 2022 ke 2023, dengan penurunan sebanyak 1.009 kasus atau sekitar 12,82%.
"Kejadian laka lantas umumnya diawali dengan pelanggaran lalu lintas. Oleh karena itu, kedisiplinan pengendara lalu lintas untuk taat dan patuh kepada peraturan lalu lintas menjadi faktor penting yang harus diperhatikan untuk mengurangi laka lantas," ungkap Kapolresta Yuswanto Ardi.
Operasi Patuh Progo 2024 akan dilaksanakan selama 14 hari, mulai dari tanggal 15 hingga 28 Juli 2024, dan diadakan secara serentak di seluruh Indonesia.
Polda DIY akan mengerahkan setidaknya 980 personel dalam operasi ini, yang akan mengedepankan kegiatan edukatif, persuasif, dan humanis.
"Ada tujuh pelanggaran yang menjadi sasaran operasi, yaitu penggunaan ponsel saat berkendara, pengendara yang belum cukup umur, pengendara R2 yang berboncengan lebih dari satu orang, pengendara yang tidak mengenakan helm dan pengemudi yang tidak menggunakan safety belt, pengendara yang mengkonsumsi alkohol, serta melawan arah lalu lintas," tuturnya.
Kapolresta Sleman juga berpesan kepada seluruh personel untuk melaksanakan tugas dengan niat ibadah dan penuh tulus ikhlas.
"Utamakan keselamatan petugas dan masyarakat dalam pelaksanaan operasi, tetap pedomani peraturan yang berlaku. Terapkan penegakan hukum lalu lintas yang bersifat edukatif dan persuasif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar disiplin dalam berlalu lintas," pungkasnya.
Apel dipimpin oleh Kapolresta Sleman Kombes Pol. Yuswanto Ardi, SH., SIK., M.Si di halaman Mapolresta Sleman, Senin 15 Juli 2024.
Operasi ini melibatkan gabungan personel dari berbagai unsur, termasuk TNI, Polri, Satpol PP, dan Dishub.
Operasi ini bertujuan meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas, terutama menjelang Pilkada serentak 2024. Tema operasi kali ini adalah "Tertib Berlalulintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas".
Kapolresta Sleman menyatakan bahwa jumlah kecelakaan lalu lintas (laka lantas) mengalami penurunan signifikan dari tahun 2022 ke 2023, dengan penurunan sebanyak 1.009 kasus atau sekitar 12,82%.
"Kejadian laka lantas umumnya diawali dengan pelanggaran lalu lintas. Oleh karena itu, kedisiplinan pengendara lalu lintas untuk taat dan patuh kepada peraturan lalu lintas menjadi faktor penting yang harus diperhatikan untuk mengurangi laka lantas," ungkap Kapolresta Yuswanto Ardi.
Operasi Patuh Progo 2024 akan dilaksanakan selama 14 hari, mulai dari tanggal 15 hingga 28 Juli 2024, dan diadakan secara serentak di seluruh Indonesia.
Polda DIY akan mengerahkan setidaknya 980 personel dalam operasi ini, yang akan mengedepankan kegiatan edukatif, persuasif, dan humanis.
"Ada tujuh pelanggaran yang menjadi sasaran operasi, yaitu penggunaan ponsel saat berkendara, pengendara yang belum cukup umur, pengendara R2 yang berboncengan lebih dari satu orang, pengendara yang tidak mengenakan helm dan pengemudi yang tidak menggunakan safety belt, pengendara yang mengkonsumsi alkohol, serta melawan arah lalu lintas," tuturnya.
Kapolresta Sleman juga berpesan kepada seluruh personel untuk melaksanakan tugas dengan niat ibadah dan penuh tulus ikhlas.
"Utamakan keselamatan petugas dan masyarakat dalam pelaksanaan operasi, tetap pedomani peraturan yang berlaku. Terapkan penegakan hukum lalu lintas yang bersifat edukatif dan persuasif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar disiplin dalam berlalu lintas," pungkasnya.
Nopiyanti
Tribrata News Terkait
Jangan lupa baca juga berita-berita online terkait di bawah ini