Polda DIY Usulkan Konsep Baru Uji Praktek SIM Roda Dua
26 Jun 2023 15:27
jogja.tribratanews.com -Humas, Menindaklanjuti arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk evaluasi ujian praktik SIM, Polda DIY mengusulkan konsep baru uji praktik penerbitan Surat Ijin Mengemudi Roda Dua (SIM C).
Hal tersebut disampaikan Wakapolda DIY Brigjen Pol R. Slamet Santoso, S.H., S.I.K. saat menggelar konferensi pers di Lapangan uji Praktik SIM Satpas Polres Bantul, Senin 26 Juni 2023.
Di hadapan para pewarta, Wakapolda mengatakan hal tersebut juga didasarkan pada tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh pengendara roda dua. Hal ini diketahui berdasarkan analisis evaluasi yang dilakukan jajaran kepolisian.
"Ini dasarnya adalah dari analisa dan evaluasi kecelakaan lalu lintas di wilayah Bantul, di mana paling banyak itu yang terjadi roda dua, dan faktor-faktor penyebab laka itu kebanyakan adalah hampir 51% itu manusia. Manusia pun itu dari segi knowledgenya maupun skill dan attitudenya," kata Wakapolda.
Wakapolda mengatakan, dalam konsep uji praktik SIM C terbaru tersebut, telah dilakukan sinkronisasi antara materi yang ada di ujian teori dengan apa yang diujikan dalam uji praktik.
Ia juga memastikan tidak ada tes manuver zigzag dan angka 8 dalam konsep uji praktik pembuatan SIM C yang tengah diusulkan tersebut.
"Di konsep kita, ini kita skip, kita ubah (tes zigzag dan angka 8) dengan yang lain, dan itu sudah mewakili dari uji keseimbangan, reaksi, perilaku pengendara," ungkapnya.
Brigjen Slamet mengklaim konsep tersebut menjadi yang pertama di Indonesia.
"Baru pertama kali ini di Indonesia ya, keluarnya ide itu dari Bantul," ungkapnya. Ia berharap konsep tersebut bisa diterima Mabes Polri dan diberlakukan secara nasional dalam waktu dekat.
Sementara itu, ahli Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM, Dra. Pangesti Wiedarti, M.Appl.Ling, Ph.D. yang juga hadir dalam peninjauan tersebut mengatakan dari pengamatan yang dia lakukan, konsep materi ujian SIM ini jauh lebih baik dari yang sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan Wakapolda DIY Brigjen Pol R. Slamet Santoso, S.H., S.I.K. saat menggelar konferensi pers di Lapangan uji Praktik SIM Satpas Polres Bantul, Senin 26 Juni 2023.
Di hadapan para pewarta, Wakapolda mengatakan hal tersebut juga didasarkan pada tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh pengendara roda dua. Hal ini diketahui berdasarkan analisis evaluasi yang dilakukan jajaran kepolisian.
"Ini dasarnya adalah dari analisa dan evaluasi kecelakaan lalu lintas di wilayah Bantul, di mana paling banyak itu yang terjadi roda dua, dan faktor-faktor penyebab laka itu kebanyakan adalah hampir 51% itu manusia. Manusia pun itu dari segi knowledgenya maupun skill dan attitudenya," kata Wakapolda.
Wakapolda mengatakan, dalam konsep uji praktik SIM C terbaru tersebut, telah dilakukan sinkronisasi antara materi yang ada di ujian teori dengan apa yang diujikan dalam uji praktik.
Ia juga memastikan tidak ada tes manuver zigzag dan angka 8 dalam konsep uji praktik pembuatan SIM C yang tengah diusulkan tersebut.
"Di konsep kita, ini kita skip, kita ubah (tes zigzag dan angka 8) dengan yang lain, dan itu sudah mewakili dari uji keseimbangan, reaksi, perilaku pengendara," ungkapnya.
Brigjen Slamet mengklaim konsep tersebut menjadi yang pertama di Indonesia.
"Baru pertama kali ini di Indonesia ya, keluarnya ide itu dari Bantul," ungkapnya. Ia berharap konsep tersebut bisa diterima Mabes Polri dan diberlakukan secara nasional dalam waktu dekat.
Sementara itu, ahli Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM, Dra. Pangesti Wiedarti, M.Appl.Ling, Ph.D. yang juga hadir dalam peninjauan tersebut mengatakan dari pengamatan yang dia lakukan, konsep materi ujian SIM ini jauh lebih baik dari yang sebelumnya.
"Kalau dicermati satu-persatu tampaknya akan lebih baik dari yang sebelumnya dan kami juga membandingkan dari Taiwan, Jepang, lalu Australia, mudah-mudahan bisa diserap dengan baik lalu bisa diusulkan secara nasional," ucapnya.
Pihaknya pun saat ini tengah mempersiapkan naskah akademik, serta diskusi internal agar konsep ini benar-benar bisa dilaksanakan secara nasional.
Pihaknya pun saat ini tengah mempersiapkan naskah akademik, serta diskusi internal agar konsep ini benar-benar bisa dilaksanakan secara nasional.
Tripras.
Tribrata News Terkait
Jangan lupa baca juga berita-berita online terkait di bawah ini