Polres Bantul Imbau Wisatawan Waspadai Palung Laut di Pantai Selatan
16 Jul 2024 10:37
Polres Bantul mengimbau kepada wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan Bantul untuk mewaspadai palung atau cekungan dasar laut. Hal itu untuk mencegah kecelakaan laut dan terseret arus.
''Kami sampaikan kepada para wisatawan yang tengah berlibur di pantai supaya tidak mandi di laut, karena di laut selatan terdapat palung dan ombaknya besar,'' kata Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana , Jum'at (12/12/2023).
Imbauan tersebut disampaikan menyusul terus bertambahnya kasus kecelakaan air. Polres Bantul mencatat sebanyak 12 kasus kecelakaan air, baik kecelakaan sungai maupun laut terjadi dari kurun waktu Januari - Juli 2024.
Dari kasus tersebut, mengakibatkan sebanyak 6 orang meninggal dunia. Polisi menghimbau masyarakat untuk mewaspadai terkait bahaya saat beraktivitas di air.
Terakhir terjadi kecelakaan sungai di Sungai Cawang Baros, pada Rabu (10/7/2024) sore. Akibat kecelakaan tersebut, MS, 33, warga Bogoran, Bantul meninggal dunia. Beberapa jam sebelum itu, dua wisatawan meninggal dunia setelah terseret arus di Pantai Parangtritis, Kretek, Bantul, Rabu (10/7/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.
Jeffry mengungkapkan banyaknya korban kecelakaan air selama Januari hingga Juli 2024, hendaknya menjadi pengingat bagi semua masyarakat terkait bahayanya beraktivitas di sekitar perairan.
''Bagi pemancing di sungai, kami menghimbau agar lebih berhati-hati lagi pada saat memancing, baiknya tidak berenang atau turun ke sungai untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,'' kata Jeffry.
Menurut Jeffry, para pemancing hendaknya mengetahui karakteristik sungai. Dari kedalamannya, alirannya, apakah ada bekas galian tambang atau tidak, hal ini harus diperhatikan. Apalagi bagi pemancing yang tidak bisa berenang, tentunya harus ekstra hati-hati jangan sampai terpeleset ke sungai.
''Keselamatan harus tetap diutamakan dan langkah pencegahan harus diambil untuk menghindari kecelakaan serupa terjadi lagi,'' tutur dia.
Lebih lanjut Jeffry mengatakan bahwa kawasan pantai di Kabupaten Bantul seperti Parangtritis, Parangkusumo, Samas, Goa Cemara, Kuwaru dan Baru dan lainnya, menyimpan potensi ancaman bahaya bagi wisatawan .
Ancaman tersebut berupa titik palung di sejumlah kawasan pesisir pantai. Apabila tak bisa berenang, maka wisatawan akan tergulung arus dalam.
''Paling berbahaya kalau airnya tenang. Arus balik bawah sangat deras, jadi memang dilarang untuk mandi di laut,'' paparnya.
''Kami sampaikan kepada para wisatawan yang tengah berlibur di pantai supaya tidak mandi di laut, karena di laut selatan terdapat palung dan ombaknya besar,'' kata Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana , Jum'at (12/12/2023).
Imbauan tersebut disampaikan menyusul terus bertambahnya kasus kecelakaan air. Polres Bantul mencatat sebanyak 12 kasus kecelakaan air, baik kecelakaan sungai maupun laut terjadi dari kurun waktu Januari - Juli 2024.
Dari kasus tersebut, mengakibatkan sebanyak 6 orang meninggal dunia. Polisi menghimbau masyarakat untuk mewaspadai terkait bahaya saat beraktivitas di air.
Terakhir terjadi kecelakaan sungai di Sungai Cawang Baros, pada Rabu (10/7/2024) sore. Akibat kecelakaan tersebut, MS, 33, warga Bogoran, Bantul meninggal dunia. Beberapa jam sebelum itu, dua wisatawan meninggal dunia setelah terseret arus di Pantai Parangtritis, Kretek, Bantul, Rabu (10/7/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.
Jeffry mengungkapkan banyaknya korban kecelakaan air selama Januari hingga Juli 2024, hendaknya menjadi pengingat bagi semua masyarakat terkait bahayanya beraktivitas di sekitar perairan.
''Bagi pemancing di sungai, kami menghimbau agar lebih berhati-hati lagi pada saat memancing, baiknya tidak berenang atau turun ke sungai untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,'' kata Jeffry.
Menurut Jeffry, para pemancing hendaknya mengetahui karakteristik sungai. Dari kedalamannya, alirannya, apakah ada bekas galian tambang atau tidak, hal ini harus diperhatikan. Apalagi bagi pemancing yang tidak bisa berenang, tentunya harus ekstra hati-hati jangan sampai terpeleset ke sungai.
''Keselamatan harus tetap diutamakan dan langkah pencegahan harus diambil untuk menghindari kecelakaan serupa terjadi lagi,'' tutur dia.
Lebih lanjut Jeffry mengatakan bahwa kawasan pantai di Kabupaten Bantul seperti Parangtritis, Parangkusumo, Samas, Goa Cemara, Kuwaru dan Baru dan lainnya, menyimpan potensi ancaman bahaya bagi wisatawan .
Ancaman tersebut berupa titik palung di sejumlah kawasan pesisir pantai. Apabila tak bisa berenang, maka wisatawan akan tergulung arus dalam.
''Paling berbahaya kalau airnya tenang. Arus balik bawah sangat deras, jadi memang dilarang untuk mandi di laut,'' paparnya.
Tribrata News Terkait
Jangan lupa baca juga berita-berita online terkait di bawah ini