Wakapolda DIY Hadiri Orasi Kebangsaan Bersama Gus Miftah dan Tokoh Lintas Agama
5 Apr 2023 20:01
jogja.tribratanews.com -Humas, Wakapolda DIY Brigjen R. Slamet Santoso, S.H., S.I.K., mewakili Kapolda DIY menghadiri Orasi Kebangsaan Gus Miftah yang digelar di "The Ratan", Jl. Prof Dr Wirjono Projodikoro/Ringroad Selatan, Sewon, Bantul, Rabu 5 April 2023.
Acara yang digelar jelang berbuka puasa ini juga dihadiri para pemuka agama, Islam, Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu, Budha, Kong Hu Cu, serta dari aliran Kepercayaan.
Dalam orasi kebangsaan ini Gus Miftah menyampaikan betapa Bangsa Indonesia ini adalah bangsa besar. Indonesia ibarat sebuah rumah besar dengan enam kamar di dalamnya. Tidak akan pernah ada masalah jika kita kembali ke kamar masing-masing. Jangan pernah masuk ke kemar orang lain.
"Saya mendorong orang untuk datang ke tempat ibadah masing-masing, karena tempat ibadah adalah sarana bagi setiap umat beragama untuk menjadi orang sholeh," terang Gus Miftah.
Menurut Gus Miftah, jika semua umat beragama baik, maka Indonesia Aman.
"Perbedaan agama yang ada di Indonesia bukan ajang permusuhan, tapi partner dalam kebaikan," lanjut Gus Miftah.
Yang bisa dilakukan, bukan masuk ke kemar orang lain, tapi bagaimana menciptakan ruang tamu bersama.
"Semua pemuka agama bisa duduk bersama," jelas Gus Miftah.
Terkait kejahatan jalanan, Wakapolda juga memaparkan upaya yang telah dilakukan Polda DIY dan Jajaran bersama Aparat Penegak Hukum lainnya. Menurut Wakapolda, proses penegakan hukum atas tindak kejahatan ini tetap terus dilakukan.
Namun dalam hal penangkalan dan pencegahan, Wakapolda menyebutkan Polda DIY juga telah menggandeng berbagai kalangan. Salah satunya dari kalangan agamawan.
"Perubahan perilaku di kalangan anak-anak dan remaja ini juga perlu disentuh dari sisi perbaikan perilaku," terang Wakapolda.
Selain Wakapolda, hadir pula Kajati DIY, Pasi Wanwil Korem 072/PMK, Irwasda Polda DIY, serta para pejabat lainnya. Pada kegiatan ini juga diserahkan santunan untuk Anak Yatim.
Acara yang digelar jelang berbuka puasa ini juga dihadiri para pemuka agama, Islam, Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu, Budha, Kong Hu Cu, serta dari aliran Kepercayaan.
Dalam orasi kebangsaan ini Gus Miftah menyampaikan betapa Bangsa Indonesia ini adalah bangsa besar. Indonesia ibarat sebuah rumah besar dengan enam kamar di dalamnya. Tidak akan pernah ada masalah jika kita kembali ke kamar masing-masing. Jangan pernah masuk ke kemar orang lain.
"Saya mendorong orang untuk datang ke tempat ibadah masing-masing, karena tempat ibadah adalah sarana bagi setiap umat beragama untuk menjadi orang sholeh," terang Gus Miftah.
Menurut Gus Miftah, jika semua umat beragama baik, maka Indonesia Aman.
"Perbedaan agama yang ada di Indonesia bukan ajang permusuhan, tapi partner dalam kebaikan," lanjut Gus Miftah.
Yang bisa dilakukan, bukan masuk ke kemar orang lain, tapi bagaimana menciptakan ruang tamu bersama.
"Semua pemuka agama bisa duduk bersama," jelas Gus Miftah.
Terkait kejahatan jalanan, Wakapolda juga memaparkan upaya yang telah dilakukan Polda DIY dan Jajaran bersama Aparat Penegak Hukum lainnya. Menurut Wakapolda, proses penegakan hukum atas tindak kejahatan ini tetap terus dilakukan.
Namun dalam hal penangkalan dan pencegahan, Wakapolda menyebutkan Polda DIY juga telah menggandeng berbagai kalangan. Salah satunya dari kalangan agamawan.
"Perubahan perilaku di kalangan anak-anak dan remaja ini juga perlu disentuh dari sisi perbaikan perilaku," terang Wakapolda.
Selain Wakapolda, hadir pula Kajati DIY, Pasi Wanwil Korem 072/PMK, Irwasda Polda DIY, serta para pejabat lainnya. Pada kegiatan ini juga diserahkan santunan untuk Anak Yatim.
Amir
Tribrata News Terkait
Jangan lupa baca juga berita-berita online terkait di bawah ini