jogja.tribratanews.com -Humas, Jika kita mengambil perspektif pemikiran generasi milenial, Pancasila pasti akan dilihat dari nilai guna, dan manfaatnya bagi kehidupan. Aktualisasi Pancasila jelas membutuhkan cara dan metode berbeda dari model yang dilakukan sekarang.

Demikian amanat Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang dibacakan oleh Kepala Pengadilan Tinggi DIY Setyawan Hartono, S.H., M.H., selaku Inspektur Upacara dalam Upacara Peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila DIY yang dipusatkan di lapangan Monumen Pahlawan Pancasila, Kentungan, Depok, Sleman, Kamis 1 Juni 2023.

Peringatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Bidang Hukum (Kabidkum) Polda DIY Kombes Pol Elvianus Laoli, S.I.K., M.H., perwakilan instansi TNI AD, AL, AU, serta Pemda DIY.

Dalam upacara itu, bertindak sebagai Komandan Upacara Mayor Inf. Nurhadi yang sehari-hari menjabat sebagai Danramil 11/Depok Kodim 0732/Sleman.

Upacara Peringatan Harlah Pancasila ini juga dilaksanakan pengibaran bendera Merah Putih dengan petugas yang berasal dari Purna Paskibraka Indonesia (PPI) DIY.

Gubernur DIY mengatakan bahwa secara lini waktu, generasi milenial akan menduduki posisi kepemimpinan pada saat Indonesia emas di tahun 2045 nanti, sekaligus menjadi pilar kebangkitan bangsa seiring bonus demografi tahun 2030.

"Bertolak dari hal tersebut, bangsa ini memang harus mengkreasi pendekatan baru. Agar Pancasila secara nalar bisa diterima. Dan secara sadar menjadi living ideology. Tak hanya menjadi retorika semata, tetapi benar-benar dapat diterapkan walau sesederhana apapun," jelas Gubernur DIY.