Terdapat beberapa personel pengamanan yang tersebar di berbagai titik strategis, baik di sekitar lokasi dan sepanjang rute yang dilewati oleh peserta aksi.

Terdapat sekitar 500 peserta yang turut meramaikan aksi damai ini. Para peserta berasal dari berbagai komunitas ojek online (ojol) seperti Gojek, Grab, Shopee, Maxim, Indriver, serta perwakilan ojol dari wilayah Yogyakarta, Kedu, Solo Raya, dan Kebumen.

Dalam aksi damai ini, para pengemudi ojol menyuarakan tiga tuntutan utama: menaikkan tarif penumpang, merealisasikan tarif reguler, makanan, serta mendesak Gubernur DIY untuk menyalurkan aspirasi FOYB ke Kementerian Perhubungan.

Mereka menegaskan jika Gubernur tidak dapat hadir, maka perwakilan Pemda DIY harus didampingi Gubernur dalam pertemuan tersebut.

Ratusan pengemudi ojol tiba di depan pintu gerbang Kepatihan di Jalan Suryatmajan, Danurejan, Yogyakarta sekitar pukul 10.42 WIB.

Melihat tuntutan sejak setahun yang lalu belum terealisasi, para demonstran mendesak Gubernur untuk segera menemui mereka langsung.

Para demonstran meminta agar Pemerintah DIY segera membuat regulasi yang mengkaji terkait ojol, mengingat beberapa daerah lain seperti Jawa Timur dan Bandung sudah memiliki aturan yang mengatur hal tersebut.

"Pengaturan terkait ojol berada di bawah kewenangan pemerintah pusat dan pihaknya bersama perwakilan FOYB akan menyampaikan usulan regulasi tersebut ke pemerintah pusat," ucap Tri Saktianana, Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pemerintahan.

Ia juga menyampaikan permintaan maaf karena Gubernur DIY tidak berada di tempat.

"Pemda DIY akan memfasilitasi pertemuan antara perwakilan ojol dengan Gubernur DIY, meskipun waktu pertemuan tersebut masih perlu dikomunikasikan lebih lanjut," tambah Benny Suharsono, Sekretaris Daerah DIY.

Berkat pengamanan yang ketat dari Polresta Yogyakarta, aksi damai berakhir dengan kondusif pada pukul 11.45 WIB.

Amir