Kapolsek Kalibawang Sambangi Masjid Al-Ashri untuk Mendengar Aspirasi Warga
17 Jun 2023 09:43
jogja.tribratanews.com -Humas, Ps. Kapolsek Kalibawang, AKP Zainuri, S.H., M.H., beserta anggota melaksanakan kegiatan menjaring aspirasi warga di Klepu, Banjararum melalui acara Jum'at Curhat di Masjid Al-Ashri.
Kegiatan dimulai dengan sholat Jum'at berjamaah yang diikuti oleh warga padukuhan Klepu dan anggota Polsek Kalibawang, dengan Khotib dan imam Bapak Waluyo, selaku Ketua takmir Masjid Al-Ashri.
Setelah sholat Jum'at berjamaah, dilanjutkan dengan acara Jum'at Curhat yang diawali dengan sambutan dari Dukuh Klepu, Bapak Sudarman. Beliau menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih atas kedatangan Kapolsek Kalibawang dan anggota.
Ia juga memohon maaf jika penyambutan di Masjid Al-Ashri memiliki kekurangan, mengingat jumlah jamaahnya yang sedikit karena sebagian besar warga menjadi jamaah di Masjid Padukuhan Mejing dan Masjid At-Taqwa. Bapak Kadus juga mengingatkan bahwa pada tahun 2000 terjadi tanah longsor, dan berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Apabila terjadi hujan lebih dari 2 jam di padukuhan Klepu, warga akan mengungsi ke tempat yang aman.
Kapolsek Kalibawang kemudian memberikan sambutannya. Ia mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena pada hari itu mereka dapat bersilaturahmi antara Kepolisian Sektor Kalibawang dengan jamaah Masjid Al-Ashri. Tujuan dari kehadiran Polsek Kalibawang adalah untuk bersilaturahmi, menyampaikan pesan-pesan kamtibmas, serta mendengar curhatan dan informasi dari masyarakat mengenai harkamtibmas yang akan disampaikan kepada kepolisian.
Panit Lantas juga memberikan penjelasan mengenai perubahan warna plat kendaraan dari hitam menjadi putih, yang disebabkan oleh implementasi E-Tilang. Perubahan ini bertujuan untuk mempermudah dalam pemotretan elektronik. Namun, Polri tetap bisa melakukan tilang secara stasioner dengan langsung memotret pelanggar. Selain itu, diinformasikan pula bahwa mulai hari itu tilang manual akan diberlakukan kembali karena keterbatasan alat E-Tilang. Warga diminta untuk mematuhi tata tertib berlalu lintas.
Dalam sesi curhatan, Bapak Senijo mengungkapkan keluhan warga terkait pola tanam petani yang terganggu oleh hama kera. Ia meminta bantuan kepolisian dalam menangani masalah ini, dan ingin mengetahui apakah tindakan membasmi hama kera dengan cara menembak melanggar undang-undang atau tidak.
Kegiatan dimulai dengan sholat Jum'at berjamaah yang diikuti oleh warga padukuhan Klepu dan anggota Polsek Kalibawang, dengan Khotib dan imam Bapak Waluyo, selaku Ketua takmir Masjid Al-Ashri.
Setelah sholat Jum'at berjamaah, dilanjutkan dengan acara Jum'at Curhat yang diawali dengan sambutan dari Dukuh Klepu, Bapak Sudarman. Beliau menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih atas kedatangan Kapolsek Kalibawang dan anggota.
Ia juga memohon maaf jika penyambutan di Masjid Al-Ashri memiliki kekurangan, mengingat jumlah jamaahnya yang sedikit karena sebagian besar warga menjadi jamaah di Masjid Padukuhan Mejing dan Masjid At-Taqwa. Bapak Kadus juga mengingatkan bahwa pada tahun 2000 terjadi tanah longsor, dan berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Apabila terjadi hujan lebih dari 2 jam di padukuhan Klepu, warga akan mengungsi ke tempat yang aman.
Kapolsek Kalibawang kemudian memberikan sambutannya. Ia mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena pada hari itu mereka dapat bersilaturahmi antara Kepolisian Sektor Kalibawang dengan jamaah Masjid Al-Ashri. Tujuan dari kehadiran Polsek Kalibawang adalah untuk bersilaturahmi, menyampaikan pesan-pesan kamtibmas, serta mendengar curhatan dan informasi dari masyarakat mengenai harkamtibmas yang akan disampaikan kepada kepolisian.
Panit Lantas juga memberikan penjelasan mengenai perubahan warna plat kendaraan dari hitam menjadi putih, yang disebabkan oleh implementasi E-Tilang. Perubahan ini bertujuan untuk mempermudah dalam pemotretan elektronik. Namun, Polri tetap bisa melakukan tilang secara stasioner dengan langsung memotret pelanggar. Selain itu, diinformasikan pula bahwa mulai hari itu tilang manual akan diberlakukan kembali karena keterbatasan alat E-Tilang. Warga diminta untuk mematuhi tata tertib berlalu lintas.
Dalam sesi curhatan, Bapak Senijo mengungkapkan keluhan warga terkait pola tanam petani yang terganggu oleh hama kera. Ia meminta bantuan kepolisian dalam menangani masalah ini, dan ingin mengetahui apakah tindakan membasmi hama kera dengan cara menembak melanggar undang-undang atau tidak.
Bagas.
Tribrata News Terkait
Jangan lupa baca juga berita-berita online terkait di bawah ini