Kapolres Bantul Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Progo 2024
3 Apr 2024 16:20
Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakotta memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat Progo 2024 di Halaman Mapolres Bantul, Rabu (3/4/2024).
Apel gelar pasukan ini dihadiri oleh, TNI-Polri, Dinas Perhubungan, TRC, Satpol PP, Ormas, PMI, Rapi, Pramuka Saka Bhayangkara serta unsur Kamtibmas lainnya.
Kegiatan ini merupakan sinergitas Polri dan semua unsur terlibat dalam rangka mengamankan Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
Diketahui Operasi Ketupat Progo 2024 dilaksanakan selama 13 hari yaitu dimulai 4 April sampai dengan 16 April 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Bantul membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Menurut Kapolri, apel gelar pasukan ini merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan operasi ketupat 2024 sebagai komitmen nyata sinergitas TNI Polri dengan stakeholder dalam rangka pengamanan mudik dan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
"Berdasarkan survei indikator, kepuasan masyarakat atas penyelenggaraan dan penanganan arus mudik tahun 2023 mencapai 89,5 atau meningkat 15,7 dibanding tahun 2022," katanya.
Hal ini merupakan wujud apresiasi masyarakat atas kerja keras kita bersama yang harus dipertahankan dan ditingkatkan dalam pengamanan arus mudik dan balik tahun ini.
"TNI-Polri bersama stakeholder terkait melaksanakan operasi terpusat dengan sandi Ketupat 2024 yang melibatkan 155.165 personel selama 13 hari dari tanggal 04 hingga 16 April 2024," sambungnya.
Sinergi dan koordinasi antara satgas pusat, satgas daerah dan stakeholder terkait harus berjalan optimal, sehingga pengguna jalan benar-benar merasa aman dan nyaman.
Disamping Kamseltibcarlantas dan gangguan Kamtibmas, stabilitas harga dan ketersediaan bapokting serta BBM harus tetap terjaga.
"Tingkatkan koordinasi dan lakukan langkah langkah bersama dengan stakeholder terkait, sehingga stok dan harga dapat tetap terjaga," tegasnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, pelaksanaan Operasi Ketupat tahun ini melibatkan 558 personel gabungan Polres Bantul dan polsek jajaran.
Adapun tujuan operasi, menjamin rasa aman masyarakat dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. "Termasuk terwujudnya Kamseltibcarlantas serta menurunnya angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas," terang Jeffry.
Selain itu, kata Jeffry, Polres Bantul juga mendirikan Pos Pengamanan dan Pos Terpadu dibeberapa lokasi.
"Ada 4 pos pengamanan yang kami dirikan, yakni di Piyungan, Sedayu, Srandakan dan Kretek. Kami juga akan mendirikan satu pos terpadu di Druwo," papar dia.
Tak hanya pos pengamanan dan pos terpadu, Polres Bantul juga mendirikan 6 pos pantau di Cino Mati, Bukit Bintang, Pinussari, Mangunan, Watugoyang dan Pengklik.
Polres Bantul juga memetakan jalur rawan kecelakaan lalu lintas dan rawan bencana di Bantul agar masyarakat dan pemudik lebih berhati-hati saat berkendara di jalan raya.
Menurut Jeffry, ada beberapa titik yang menjadi langganan kecelakaan di Bantul, yakni di Jalan Srandakan, Jalan Bantul, Jalan Jogja-Wonosari, Jalan Jogja-Wates dan Jalan Parangtritis.
"Tapi yang paling rawan itu di Jalan Srandakan dan Jalan Parangtritis Simpang Druwo-Simpang Bakulan. Juga di Jalan Imogiri Timur dan Jalan Imogiri-Dlingo," ungkap Jeffry.
Menurut dia ada banyak faktor penyebab titik-titik tersebut rawan kecelakaan. Di Jalan Srandakan, Jeffry bilang, kecelakaan biasa terjadi karena jalannya ramai dan menjadi salah satu jalur utama dari Bantul menuju Kulon Progo.
"Kebanyakan karena arus lalin (lalu lintas) di jalan-jalan itu sangat ramai, khususnya saat jam berangkat-pulang kerja," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan bersinergi dengan TNI, Pemda dan stake holder terkait untuk mengamankan Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
Apel gelar pasukan ini dihadiri oleh, TNI-Polri, Dinas Perhubungan, TRC, Satpol PP, Ormas, PMI, Rapi, Pramuka Saka Bhayangkara serta unsur Kamtibmas lainnya.
Kegiatan ini merupakan sinergitas Polri dan semua unsur terlibat dalam rangka mengamankan Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
Diketahui Operasi Ketupat Progo 2024 dilaksanakan selama 13 hari yaitu dimulai 4 April sampai dengan 16 April 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Bantul membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Menurut Kapolri, apel gelar pasukan ini merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan operasi ketupat 2024 sebagai komitmen nyata sinergitas TNI Polri dengan stakeholder dalam rangka pengamanan mudik dan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
"Berdasarkan survei indikator, kepuasan masyarakat atas penyelenggaraan dan penanganan arus mudik tahun 2023 mencapai 89,5 atau meningkat 15,7 dibanding tahun 2022," katanya.
Hal ini merupakan wujud apresiasi masyarakat atas kerja keras kita bersama yang harus dipertahankan dan ditingkatkan dalam pengamanan arus mudik dan balik tahun ini.
"TNI-Polri bersama stakeholder terkait melaksanakan operasi terpusat dengan sandi Ketupat 2024 yang melibatkan 155.165 personel selama 13 hari dari tanggal 04 hingga 16 April 2024," sambungnya.
Sinergi dan koordinasi antara satgas pusat, satgas daerah dan stakeholder terkait harus berjalan optimal, sehingga pengguna jalan benar-benar merasa aman dan nyaman.
Disamping Kamseltibcarlantas dan gangguan Kamtibmas, stabilitas harga dan ketersediaan bapokting serta BBM harus tetap terjaga.
"Tingkatkan koordinasi dan lakukan langkah langkah bersama dengan stakeholder terkait, sehingga stok dan harga dapat tetap terjaga," tegasnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, pelaksanaan Operasi Ketupat tahun ini melibatkan 558 personel gabungan Polres Bantul dan polsek jajaran.
Adapun tujuan operasi, menjamin rasa aman masyarakat dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. "Termasuk terwujudnya Kamseltibcarlantas serta menurunnya angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas," terang Jeffry.
Selain itu, kata Jeffry, Polres Bantul juga mendirikan Pos Pengamanan dan Pos Terpadu dibeberapa lokasi.
"Ada 4 pos pengamanan yang kami dirikan, yakni di Piyungan, Sedayu, Srandakan dan Kretek. Kami juga akan mendirikan satu pos terpadu di Druwo," papar dia.
Tak hanya pos pengamanan dan pos terpadu, Polres Bantul juga mendirikan 6 pos pantau di Cino Mati, Bukit Bintang, Pinussari, Mangunan, Watugoyang dan Pengklik.
Polres Bantul juga memetakan jalur rawan kecelakaan lalu lintas dan rawan bencana di Bantul agar masyarakat dan pemudik lebih berhati-hati saat berkendara di jalan raya.
Menurut Jeffry, ada beberapa titik yang menjadi langganan kecelakaan di Bantul, yakni di Jalan Srandakan, Jalan Bantul, Jalan Jogja-Wonosari, Jalan Jogja-Wates dan Jalan Parangtritis.
"Tapi yang paling rawan itu di Jalan Srandakan dan Jalan Parangtritis Simpang Druwo-Simpang Bakulan. Juga di Jalan Imogiri Timur dan Jalan Imogiri-Dlingo," ungkap Jeffry.
Menurut dia ada banyak faktor penyebab titik-titik tersebut rawan kecelakaan. Di Jalan Srandakan, Jeffry bilang, kecelakaan biasa terjadi karena jalannya ramai dan menjadi salah satu jalur utama dari Bantul menuju Kulon Progo.
"Kebanyakan karena arus lalin (lalu lintas) di jalan-jalan itu sangat ramai, khususnya saat jam berangkat-pulang kerja," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan bersinergi dengan TNI, Pemda dan stake holder terkait untuk mengamankan Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
"Kita ingin masyarakat merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan aman, nyaman dan selamat," tuturnya.
Rani
Tribrata News Terkait
Jangan lupa baca juga berita-berita online terkait di bawah ini