Bupati Bantul Jadi Korban Penipuan Melalui WhatsApp, Polres Minta Masyarakat Waspada
13 May 2023 10:24
jogja.tribratanews.com -Humas, Nomor WhatsApp pribadi Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, telah diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Pelaku peretasan ini memanfaatkan nomor WhatsApp tersebut untuk melakukan penipuan kepada beberapa pihak dengan modus meminta sejumlah uang.
Kasihumas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi dua hari yang lalu pada Selasa (9/5/2023). Ketika Bupati membuka aplikasi WhatsApp, ia merasa ada yang aneh karena tidak dapat mengakses akun WhatsApp-nya.
Dalam kejadian ini, beberapa pesan telah dikirim melalui nomor pribadi Bupati Bantul tersebut, termasuk kepada asisten pribadinya. Pengirim pesan tersebut meminta agar sejumlah uang ditransfer ke nomor rekening tertentu.
"Alasannya adalah bahwa mobile banking-nya mengalami kesalahan, sehingga meminta tolong untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening tersebut guna membayar biaya sekolah sebesar Rp 2 juta," ujar Jeffry, Sabtu (13/5/2023).
Saat ini, belum ada laporan dari korban yang menjadi target penipuan ini. Meskipun demikian, Jeffry meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah mempercayai jika ada seseorang yang meminta uang dengan alasan apapun.
Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, berharap agar masyarakat tetap waspada terhadap modus penipuan baru yang sedang marak terjadi. Terutama dalam hal transaksi keuangan yang mengatasnamakan pejabat pemerintah, seperti memberikan bantuan dana untuk masjid atau dalam bentuk lainnya.
"Jangan mudah percaya, dan segera laporkan jika menemui hal-hal yang mencurigakan atau tidak wajar," jelas Kapolres Bantul, AKBP Ihsan SIK.
Penipuan dan tindak kejahatan lainnya menjadi perhatian utama Polres Bantul, mengingat adanya peningkatan kasus-kasus semacam ini pada tahun 2022. Berdasarkan data, tercatat 170 kasus penipuan dan perbuatan curang terjadi pada tahun tersebut, meningkat dibandingkan tahun 2021 yang hanya terdapat 151 kasus.
Kasihumas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi dua hari yang lalu pada Selasa (9/5/2023). Ketika Bupati membuka aplikasi WhatsApp, ia merasa ada yang aneh karena tidak dapat mengakses akun WhatsApp-nya.
Dalam kejadian ini, beberapa pesan telah dikirim melalui nomor pribadi Bupati Bantul tersebut, termasuk kepada asisten pribadinya. Pengirim pesan tersebut meminta agar sejumlah uang ditransfer ke nomor rekening tertentu.
"Alasannya adalah bahwa mobile banking-nya mengalami kesalahan, sehingga meminta tolong untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening tersebut guna membayar biaya sekolah sebesar Rp 2 juta," ujar Jeffry, Sabtu (13/5/2023).
Saat ini, belum ada laporan dari korban yang menjadi target penipuan ini. Meskipun demikian, Jeffry meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah mempercayai jika ada seseorang yang meminta uang dengan alasan apapun.
Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, berharap agar masyarakat tetap waspada terhadap modus penipuan baru yang sedang marak terjadi. Terutama dalam hal transaksi keuangan yang mengatasnamakan pejabat pemerintah, seperti memberikan bantuan dana untuk masjid atau dalam bentuk lainnya.
"Jangan mudah percaya, dan segera laporkan jika menemui hal-hal yang mencurigakan atau tidak wajar," jelas Kapolres Bantul, AKBP Ihsan SIK.
Penipuan dan tindak kejahatan lainnya menjadi perhatian utama Polres Bantul, mengingat adanya peningkatan kasus-kasus semacam ini pada tahun 2022. Berdasarkan data, tercatat 170 kasus penipuan dan perbuatan curang terjadi pada tahun tersebut, meningkat dibandingkan tahun 2021 yang hanya terdapat 151 kasus.
Dalam menghadapi peningkatan kasus seperti ini, Polres Bantul mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap segala bentuk penipuan.
Amir
Tribrata News Terkait
Jangan lupa baca juga berita-berita online terkait di bawah ini