2 Pemancing Tewas Tenggelam, Polres Bantul Imbau Warga Waspadai Bahaya Beraktivitas di Sungai
23 May 2024 22:03
Kepolisian Resor Bantul mengimbau masyarakat untuk mewaspadai terkait bahaya saat beraktivitas di sungai. Imbauan ini berkaitan dengan meninggalnya dua orang pemancing di sungai dalam kurun waktu tiga hari.
Dua pemancing meninggal akibat tenggelam di sungai di wilayah Bantul. Kejadian pertama terjadi di Sungai Progo, tepatnya di Padukuhan Siyangan, Triharjo, Pandak, Bantul pada Selasa (21/5/2024) sore. Kejadian selanjutnya, seorang pemancing juga meninggal dunia akibat tenggelam di tempuran Sungai Opak dan Oyo, Srihardono, Pundong, Bantul pada Kamis (23/5/2024) pagi.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, kejadian tragis ini menjadi pengingat bagi semua orang akan bahaya yang mungkin terjadi saat beraktivitas di sekitar perairan.
"Kami mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati lagi pada saat memancing, baiknya tidak berenang atau turun ke sungai untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Jeffry, Kamis (23/5/2024).
Menurut Jeffry, para pemancing hendaknya mengetahui karakterisitik Sungai. Dari kedalamannya, alirannya, apakah ada bekas galian tambang atau tidak, hal ini harus diperhatikan. Apalagi bagi pemancing yang tidak bisa berenang, tentunya harus ekstra hati-hati jangan sampai terpeleset ke sungai.
"Keselamatan harus tetap diutamakan dan langkah pencegahan harus diambil untuk menghindari kecelakaan serupa terjadi lagi," tutur dia. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang remaja, berinisial BK, warga Tridadi, Sleman dilaporkan tenggelam dan meninggal dunia di tempuran Sungai Opak dan Oyo, Srihardono, Pundong, Bantul, Kamis (24/5/2024) pagi.
Korban tewas tenggelam, saat hendak mengambil ponsel yang terjatuh ke sungai saat memancing. Sementara rekan korban, ARP, selamat. Petugas BPBD Bantul, SAR Gabungan dan petugas kepolisian yang mendapat laporan adanya korban tenggelam langsung melakukan pencarian di lokasi kejadian. Setelah dilakukan pencarian, BK, akhirnya bisa dievakuasi oleh petugas.
"Dari pemeriksaan petugas dari Puskesmas Pundong, korban dinyatakan dalam kondisi meninggal dunia," kata Jeffry.
Sebelumnya kejadian serupa juga terjadi di Sungai Progo tepatnya di Padukuhan Siyangan, Triharjo, Pandak, Bantul pada Selasa (21/5/2024) sore. Seorang pemancing, Hasto Bimo Dwicahyo (18), tewas usai tenggelang saat memancing.
Jasad korban ditemukan petugas SAR gabungan pada Kamis (24/5/2024) dini hari. Jeffry menjelaskan, awalnya search and rescue unit (SRU) bersama warga melakukan pemantauan di lokasi terakhir terlihatnya Bimo. Memasuki hampir pukul 01.00 WIB tim SAR Gabungan berhasil menemukan Bimo.
"Pukul 00.50 WIB tim SAR Gabungan mendapatkan informasi dari SRU dan warga masyarakat yang melakukan pemantauan kalau terlihat korban mengapung. Jaraknya 500 meter ke selatan dari titik terakhir korban terlihat," katanya.
Selanjutnya, tim SAR Gabungan langsung mengevakuasi korban. Saat terevakuasi, kondisi korban sudah meninggal dunia.
Dua pemancing meninggal akibat tenggelam di sungai di wilayah Bantul. Kejadian pertama terjadi di Sungai Progo, tepatnya di Padukuhan Siyangan, Triharjo, Pandak, Bantul pada Selasa (21/5/2024) sore. Kejadian selanjutnya, seorang pemancing juga meninggal dunia akibat tenggelam di tempuran Sungai Opak dan Oyo, Srihardono, Pundong, Bantul pada Kamis (23/5/2024) pagi.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, kejadian tragis ini menjadi pengingat bagi semua orang akan bahaya yang mungkin terjadi saat beraktivitas di sekitar perairan.
"Kami mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati lagi pada saat memancing, baiknya tidak berenang atau turun ke sungai untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Jeffry, Kamis (23/5/2024).
Menurut Jeffry, para pemancing hendaknya mengetahui karakterisitik Sungai. Dari kedalamannya, alirannya, apakah ada bekas galian tambang atau tidak, hal ini harus diperhatikan. Apalagi bagi pemancing yang tidak bisa berenang, tentunya harus ekstra hati-hati jangan sampai terpeleset ke sungai.
"Keselamatan harus tetap diutamakan dan langkah pencegahan harus diambil untuk menghindari kecelakaan serupa terjadi lagi," tutur dia. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang remaja, berinisial BK, warga Tridadi, Sleman dilaporkan tenggelam dan meninggal dunia di tempuran Sungai Opak dan Oyo, Srihardono, Pundong, Bantul, Kamis (24/5/2024) pagi.
Korban tewas tenggelam, saat hendak mengambil ponsel yang terjatuh ke sungai saat memancing. Sementara rekan korban, ARP, selamat. Petugas BPBD Bantul, SAR Gabungan dan petugas kepolisian yang mendapat laporan adanya korban tenggelam langsung melakukan pencarian di lokasi kejadian. Setelah dilakukan pencarian, BK, akhirnya bisa dievakuasi oleh petugas.
"Dari pemeriksaan petugas dari Puskesmas Pundong, korban dinyatakan dalam kondisi meninggal dunia," kata Jeffry.
Sebelumnya kejadian serupa juga terjadi di Sungai Progo tepatnya di Padukuhan Siyangan, Triharjo, Pandak, Bantul pada Selasa (21/5/2024) sore. Seorang pemancing, Hasto Bimo Dwicahyo (18), tewas usai tenggelang saat memancing.
Jasad korban ditemukan petugas SAR gabungan pada Kamis (24/5/2024) dini hari. Jeffry menjelaskan, awalnya search and rescue unit (SRU) bersama warga melakukan pemantauan di lokasi terakhir terlihatnya Bimo. Memasuki hampir pukul 01.00 WIB tim SAR Gabungan berhasil menemukan Bimo.
"Pukul 00.50 WIB tim SAR Gabungan mendapatkan informasi dari SRU dan warga masyarakat yang melakukan pemantauan kalau terlihat korban mengapung. Jaraknya 500 meter ke selatan dari titik terakhir korban terlihat," katanya.
Selanjutnya, tim SAR Gabungan langsung mengevakuasi korban. Saat terevakuasi, kondisi korban sudah meninggal dunia.
"Jasad yang ditemukan dipastikan oleh pihak keluarga adalah korban atas nama Bimo," ucapnya.
Dheny
Tribrata News Terkait
Jangan lupa baca juga berita-berita online terkait di bawah ini