BID HUMAS
BID HUMAS Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta
Pencegahan Konflik dan Polemik di Media Sosial
11 Jul 2023 15:47
Menyadari bahwa keberadaan Media Sosial tidak lagi dipandang sebatas media informasi semata, Polda DIY melalui Bidang Humas menggelar Silaturahmi Netizen, Selasa 11 Juli 2023.
Digelar di RM Ndalem Sekarsuli, kegiatan ini dihadiri netizen dan admin media sosial jajaran Polda DIY.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Nugroho Arianto, S.I.K., M.H. yang diwakili Kasubbid Multimedia AKBP Naafi'arman S.T., M.H. membuka kegiatan ini.
Dalam pembukaannya, Kasubbid Mulmed menjelaskan perlunya pengelola akun media sosial, dalam hal ini akun resmi kepolisian merespon sebuah informasi yang berkembang dan menarik perhatian.
"Sebelum viral dan melebar ke mana-mana, otoritas setempat harus bisa menjelaskan kepada publik tentang sebuah permasalahan yang muncul," terang Kasubbid Mulmed.
Kasubbid Mulmed mencontohkan terkait penanganan masalah parkir sebuah kendaraan yang menyita badan jalan, yang berakibat menghambat lalu lintas.
"Masalah ini ditemui di unggahan netizen di twitter, kemudian diteruskan ke wilayah yang menangani, dalam hal ini Bantul, tidak butuh waktu lama, ada respon dan tindakan dengan mendatangi TKP," lanjutnya.
Dengan adanya tindakan itu, maka apa yang dilakukan petugas dan hasil dari tindakan petugas dapat langsung disampaikan ke publik. Sehingga, masalah dapat diselesaikan.
Sementara Yanto Sumantri, selaku Pendiri ICJ yang juga hadir sebagai pembicara menjelaskan posisi media sosial sudah mengalami perubahan.
"Media sosial bukan lagi di dunia maya, tetapi sudah di dunia nyata, karena informasi yang beredar di sana sangat berpengaruh di kondisi riil," terangnya.
Menurut Antok ICJ, demikian bisa dipanggil, dirinya selaku pengelola grup Facebook terbesar di Jogja ini pun menyadari, informasi yang beredar itu sangat berpengaruh. Sehingga respon cepat dari kepolisian, salah satunya menjadi sangat penting.
Pembicara lainnya, Totok Hartanto pendiri @merapi_uncover juga menjelaskan bagaimana dirinya bersama tim mengelola twitter @merapi_uncover.
"Kami ini mendapat informasi dari seluruh lapisan masyarakat, sehingga akun kami ini seperti akun gado-gado," terangnya.
Digelar di RM Ndalem Sekarsuli, kegiatan ini dihadiri netizen dan admin media sosial jajaran Polda DIY.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Nugroho Arianto, S.I.K., M.H. yang diwakili Kasubbid Multimedia AKBP Naafi'arman S.T., M.H. membuka kegiatan ini.
Dalam pembukaannya, Kasubbid Mulmed menjelaskan perlunya pengelola akun media sosial, dalam hal ini akun resmi kepolisian merespon sebuah informasi yang berkembang dan menarik perhatian.
"Sebelum viral dan melebar ke mana-mana, otoritas setempat harus bisa menjelaskan kepada publik tentang sebuah permasalahan yang muncul," terang Kasubbid Mulmed.
Kasubbid Mulmed mencontohkan terkait penanganan masalah parkir sebuah kendaraan yang menyita badan jalan, yang berakibat menghambat lalu lintas.
"Masalah ini ditemui di unggahan netizen di twitter, kemudian diteruskan ke wilayah yang menangani, dalam hal ini Bantul, tidak butuh waktu lama, ada respon dan tindakan dengan mendatangi TKP," lanjutnya.
Dengan adanya tindakan itu, maka apa yang dilakukan petugas dan hasil dari tindakan petugas dapat langsung disampaikan ke publik. Sehingga, masalah dapat diselesaikan.
Sementara Yanto Sumantri, selaku Pendiri ICJ yang juga hadir sebagai pembicara menjelaskan posisi media sosial sudah mengalami perubahan.
"Media sosial bukan lagi di dunia maya, tetapi sudah di dunia nyata, karena informasi yang beredar di sana sangat berpengaruh di kondisi riil," terangnya.
Menurut Antok ICJ, demikian bisa dipanggil, dirinya selaku pengelola grup Facebook terbesar di Jogja ini pun menyadari, informasi yang beredar itu sangat berpengaruh. Sehingga respon cepat dari kepolisian, salah satunya menjadi sangat penting.
Pembicara lainnya, Totok Hartanto pendiri @merapi_uncover juga menjelaskan bagaimana dirinya bersama tim mengelola twitter @merapi_uncover.
"Kami ini mendapat informasi dari seluruh lapisan masyarakat, sehingga akun kami ini seperti akun gado-gado," terangnya.
Banyaknya jenis informasi yang beredar dan kemudian diunggah di @merapi_uncover semua berasal dari masyarakat.
Dirinya juga menyadari, tidak semua pihak sepakat dengan unggahan di akun tersebut.
"Kami tidak sekali dua kali juga mendapat komplain," jelas pendiri @merapi_uncover ini.
Baik Antok ICJ maupun Totok Hartanto sepakat, bahwa kejadian-kejadian yang muncul di media sosial harus disertai informasi lengkap. Untuk mencegah terjadinya polemik.
Dirinya juga menyadari, tidak semua pihak sepakat dengan unggahan di akun tersebut.
"Kami tidak sekali dua kali juga mendapat komplain," jelas pendiri @merapi_uncover ini.
Baik Antok ICJ maupun Totok Hartanto sepakat, bahwa kejadian-kejadian yang muncul di media sosial harus disertai informasi lengkap. Untuk mencegah terjadinya polemik.
Fitri
Tribrata News Terkait
Jangan lupa baca juga berita-berita terkait di bawah ini